Tak Kenal, Maka Tak Cuan. Kenali Investasimu!

Semakin ke sini, rasanya membicarakan investasi itu tidak asing lagi didengar oleh telinga. Dilansir dari Kompas, tren untuk berinvestasi ini mulai mencuat kembali di tahun 2020 saat awal pandemi. Generasi milenial merupakan penggerak utama dari kembalinya tren investasi di kalangan masyarakat. Bahkan, Kumparan menegaskan tak hanya generasi milenial yang terjun ke dunia investasi, tapi juga generasi Z.

Di tahun 2019, istilah sandwich generation mulai muncul. Dilansir dari Kompas, pengertian sandwich generation ini mengacu pada seseorang yang menjadi kepala dari dirinya sendiri, tapi juga untuk orang tua serta keluarga intinya. Sandwich generation ini banyak terjadi di kaum milenial. Sehingga memunculkan sebuah pola pikir untuk bisa memiliki keuntungan yang lebih & tak hanya mengandalkan gaji semata.

Sayangnya, masih banyak pelaku investasi yang belum mengerti investasi dengan baik karena tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia seputar investasi masih dalam persentase yang cukup rendah. Pemahaman seputar investasi ini selalu dikaitkan dengan keuntungan yang didapatkan. Tapi, tidak pernah benar-benar membahas bahwa investasi juga memiliki resiko. Karena itulah, di Indonesia masih marak terjadi kerugian karena investasi bodong. Nah, supaya Sobat Principal tidak terjebak investasi bodong, yuk kita cari tahu seluk beluk investasi!

Jenis Investasi
Instrumen investasi itu sangat beragam. Tapi yang perlu Sobat Principal tentukan sebelum memulai investasi adalah tujuan dari investasi itu sendiri. Ada 3 jenis investasi yang dilihat sesuai dengan tujuannya, yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, dan investasi jangka panjang.

Investasi jangka pendek ini biasanya hanya untuk 1-3 tahun ke depan. Sobat Principal bisa memiliki investasi jangka pendek ini untuk menabung dana liburan atau untuk dana pernikahan. Untuk investasi jangka menengah, biasanya berlangsung 5-10 tahun ke depan. Investasi ini bisa Sobat Principal gunakan untuk menyiapkan dana pendidikan jangka pendek seperti untuk menyiapkan dana kelulusan dari SD ke SMP. Sedangkan investasi jangka panjang memiliki jangka waktu yang lebih lama. Biasanya, investasi ini digunakan untuk mempersiapkan dana pensiun.

Instrumen Investasi
Saat akan berinvestasi, penting bagi Sobat Principal untuk menentukan instrumen investasi yang tepat. Setiap instrumen investasi memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Berbagai instrumen investasi yang ada antara lain emas, saham, reksadana, obligasi, properti, valuta asing, investasi syariah, hingga cryptocurrency.

Untuk memilih instrumen investasi yang tepat, pastikan Sobat Principal sudah memiliki tujuan yang jelas, ya! Karena setiap instrumen investasi bisa disesuaikan dengan tujuan Sobat Principal untuk berinvestasi.

Cek Keresmian Investasi
Ini merupakan faktor yang penting untuk Sobat Principal terapkan saat hendak berinvestasi. Di era digitalisasi ini, kita pasti sudah sering menemukan aplikasi atau program yang menawarkan investasi dengan iming-iming cuan yang cepat dengan jumlah yang fantastis. Jangan mudah tergiur dengan cuan cepat. Karena berinvestasi membutuhkan waktu. Tak hanya dalam 1-2 hari dapat hasil yang cepat.

Jika Sobat Principal tertarik untuk menggunakan aplikasi, lembaga, atau khusus untuk berinvestasi, pastikan keresmiannya. Biasanya, investasi yang legal akan memiliki izin khusus dari OJK. Double check tempat kamu berinvestasi juga ya, Sobat Principal!

Pahami Konsep Return & Risk
Seperti yang sudah kita ketahui, investasi tak selamanya membawa keuntungan. Karena pada dasarnya, nilai investasi akan selalu fluktuatif mengikuti pergerakan yang berkaitan dengan perekonomian. Maka dari itu, saat Sobat Principal memulai berinvestasi, pahami bahwa kerugian pasti akan ada. Tapi kerugian ini bisa diminalisir dengan memilih instrumen yang tepat.

Miliki Keuangan yang Sehat
Keuangan yang sehat juga penting untuk Sobat Principal miliki sebelum mulai berinvestasi. Jangan gunakan dana darurat atau dana kebutuhan sehari-hari sebagai dana untuk berinvestasi. Sobat Principal bisa menyisihkan sekian persen dari pendapatan untuk berinvestasi setiap bulannya.

Jadi, jangan takut lagi untuk berinvestasi ya, Sobat Principal! Karena untuk memiliki rencana keuangan yang sehat & baik, kita memang perlu berinvestasi. Perhatikan poin-poin yang telah dibahas agar Sobat Principal tidak terjebak di investasi bodong. Pahami baik-baik konsep berinvestasi yang sesungguhnya supaya Sobat Principal bisa berinvestasi dengan tepat sesuai dengan tujuan dari perencanaan keuangan masing-masing.