Sobat Principal, pernahkah kamu merasa kesulitan membagi dana untuk pos dana darurat, tabungan dan investasi? Idealnya, dana darurat dapat dipisahkan dari tabungan utama dan investasi. Namun dengan cara ini, berapa lama dana darurat bisa terkumpul?
Kenali dulu yuk, apa sih dana darurat itu? Sesuai namanya, dana darurat adalah sejumlah dana yang disimpan untuk keperluan darurat seperti hilangnya mata pencaharian, perbaikan rumah dan kendaraan hingga musibah berupa kecelakaan dan kematian. Rumus paling sederhana untuk dana darurat ini adalah 3 kali pendapatan bulanan untuk kamu yang belum berumah tangga dan 6-12 kali pendapatan bulanan bagi yang sudah berkeluarga. Berbeda dengan tabungan, dana ini tidak boleh digunakan kecuali untuk hal-hal yang benar-benar mendesak.
Tujuan utama memiliki dana darurat adalah untuk berjaga-jaga jika terjadi hal-hal di luar keinginan. Selain itu, memiliki dana darurat adalah salah satu indikasi keuangan yang sehat. Mengapa penting untuk memiliki keuangan yang sehat? Dikutip dari Business Insider (2019), persentase stres akibat keuangan di usia milenial lebih besar dibandingkan stres akibat keluarga, pekerjaan, dan kesehatan, yaitu mencapai 63%.
Wah, siapa sangka selain untuk mengamankan kondisi keuangan, dana darurat juga bisa berfungsi sebagai peredam stres lho, Sobat Principal. Intip cara untuk mengumpulkan dana darurat yuk:
Lakukan review keadanan finansial kamu.
Breakdown pengeluaran rutin kamu selama sebulan dan lakukan pencatatan
pengeluaran.
Tentukan target.
Hitung berapa jumlah dana darurat yang kamu perlukan. Buat daftar hal-hal darurat apa saja yang bisa terjadi dengan gaya hidup dan tren pengeluaran kamu saat ini.
Buka rekening khusus
Pisahkan rekening pengeluaran, tabungan dan dana darurat. Hal ini akan mempermudah pemisahan dana di awal bulan.
Small steps
Selalu ingat bahwa usaha untuk mengelola keuangan dengan baik tidak bisa dilakukan dalam semalam. Wajar jika di bulan-bulan awal perencanaan meleset dan tidak memenuhi target. Yang penting konsistensi tetap dijaga ya, Sobat Principal.
Mencari sumber pendapatan tambahan
Jika pendapatan sekarang dirasa belum cukup untuk memenuhi target, mulai cari tambahan pendapatan dengan pekerjaan di luar pekerjaan utama. Selain itu, Sobat Principal bisa mencoba metode ini: mengumpulkan dana darurat melalui investasi.
Investasi untuk Dana Darurat?
Secara konsep, dana darurat masuk ke dalam kategori tabungan. Fungsinya sebagai dana yang bisa dikucurkan dengan cepat membuat pos ini wajib bersifat liquid dan hard cash, jadi sebaiknya memang disimpan atau dikumpulkan di dalam produk tabungan atau simpanan yang mudah dicairkan.
Namun, jika Sobat Principal tertarik untuk menggunakan produk investasi sebagai salah satu cara untuk mengumpulkan dana darurat, boleh-boleh saja asalkan sadar akan risiko investasinya. Sebaiknya kamu menempatkan dana darurat kamu di produk-produk investasi dengan risiko paling rendah, seperti Reksa Dana Pasar Uang.
Berikut Principal kasih contoh, jika kamu tertarik untuk menempatkan dana daruratmu di dalam produk investasi ya!
Investasi Sebagai Top Up Dana
Jadi sebenarnya, kamu tetap menyimpan dana darurat di dalam tabungan konvensional, namun disisihkan sebagian untuk diinvestasikan, nantinya return dari investasi ini bisa ditambahkan ke dalam tabungan untuk mempercepat pengumpulan dana darurat.
Investasi untuk Menambah Dana Darurat yang Sudah Terkumpul
Cara kedua adalah untuk Sobat Principal yang sudah mengumpulkan dana darurat. Caranya adalah dengan melakukan risk assessment yang menyesuaikan dengan gaya hidup dan kondisi finansial Sobal Principal saat ini. Contohnya: jika proyeksi pekerjaan tergolong kondusif selama satu-dua tahun ke depan, Sobat Principal bisa menyisihkan sebagian dana darurat yang digunakan untuk menanggung biaya hidup saat tidak memiliki pekerjaan dan menggunakannya untuk investasi.
Dana darurat yang hanya wajib dikumpulkan dalam periode waktu tertentu dengan target jumlah tertentu akan mempermudah Sobat Principal untuk mengelola keuangan setelah dana ini terkumpul. Setelah target dana tercapai, anggaran dana darurat dapat dikurangi dan selisihnya bisa dimasukkan ke dalam investasi untuk diputar kembali returnnya seperti contoh skema pertama.
Pilihan Investasi Harus Tepat
Seperti sudah dijelaskan di atas, sebaiknya dana darurat disimpan dalam tabungan yang mudah dicairkan, agar tidak repot jika satu saat dibutuhkan mendadak. Tapi, kamu juga bisa menggunakan investasi untuk membantumu mengumpulkan dana darurat. Salah satu produk yang bisa dipilih adalah Reksa Dana Pasar Uang. Secara profil, investasi ini merupakan yang memiliki tingkat risiko paling rendah. Ingat, paling rendah bukan berarti enggak ada ya! Makanya, harus tetap berhati-hati dan sebaiknya tidak dijadikan sumber utama untuk mengumpulkan dana darurat.
Jika Sobat Principal berinvestasi dalam reksa dana, uang Sobat Principal akan dibelikan unit didalam produk reksa dana yang dipilih, di harga yang berlaku pada hari tersebut. Pada masa kamu berinvestasi, harga unit akan turun naik mengikuti mengikuti nilai investasi reksa dana yang naik dan turun.
Hasil investasi dari reksa dana pada umumnya dihitung berdasarkan pada pergerakan penawaran (atau penarikan) unit reksa dana dan menganggap semua pendapatan yang dibayarkan kepada investor diinvestasikan kembali di dalam reksa dana sebagai penambahan unit.
Tidak hanya reksa dana, ada instrumen investasi lain yang bisa dicoba seperti investasi emas, yang saat ini sudah bisa dimiliki dalam bentuk tabungan. Investasi dengan tabungan emas memiliki kelebihan dalam kemudahan mencairkan atau mengkonversikan emas ke dalam bentuk uang tunai secara mudah. Sifat investasi yang menyerupai tabungan konvensional, membuat kamu dengan mudah bisa mencairkan aset yang ada di dalam tabungan emas menjadi uang tunai.
Nah, sudah ada banyak cara untuk mengumpulkan dana darurat nih. Yuk pilih yang paling sesuai dengan karakter dan kemampuan kamu. Mulai kumpulkan sedini mungkin, agar tidak terasa berat.