Diterbitkan pada 28 Des 2020
Apakah kamu termasuk generasi milenial yang mau mulai berinvestasi? Takut merugi? Jangan khawatir, ada banyak pilihan investasi yang menguntungkan, tapi minim risiko. Asalkan pandai memilih dan sesuai dengan tujuan keuangan, kamu meraup cuan tanpa khawatir duit investasi kamu ambyar.
Apakah kamu ingin mencari tahu sendiri mana jenis investasi yang paling pas bagi kamu? Untuk tahu mana investasi yang sesuai, kamu perlu beberapa indikator sebagai pertimbangan.
Apa yang Perlu Dipertimbangkan?
Pertama, pertimbangkan modal atau dana awal yang kamu miliki untuk investasi. Setiap orang punya ukuran berbeda-beda tentang alokasi dana yang akan diinvestasikan. Hitung dengan cermat dana yang dapat kamu alokasikan dari pendapatanmu untuk investasi. Jangan sampai kamu memaksakan diri mematok nilai investasi yang besar karena berharap dapat untung besar dengan cepat. Apalagi kalau sampai mengambil porsi dari pos-pos anggaran lain yang juga penting.
Pertimbangan selanjutnya adalah tingkat keuntungan yang dihasilkan, baik keuntungan bersih maupun presentase return of investment. Ini jadi pertimbangan utama sebagian besar orang dalam berinvestasi. Sebelum mengecek tingkat keuntungan pada jenis investasi tertentu, kamu juga perlu bertanya pada diri kamu sendiri. Apa preferensi kamu dalam mendapatkan keuntungan yang diharapkan? Apakah kamu jenis yang mencari keuntungan maksimal meski itu berarti tingkat risikonya tinggi? Atau malah sebaliknya?
Pertimbangan soal keuntungan tadi memang lekat dengan pertimbangan berikutnya yang tak kalah penting, yakni tingkat risiko. Jika kamu pengejar keuntungan atau return yang besar, jangan lupa untuk mempelajari risiko dari jenis investasi itu secara menyeluruh. Di investasi saham atau obligasi misalnya, ada yang disebut risiko suku bunga, sentimen pasar, likuiditas, atau inflasi. Pelajari semua sebelum mulai memilih jenis investasi ya.
Terlepas dari itu, kamu juga perlu mempertimbangkan kebutuhan pribadimu akan investasi tersebut. Idealnya, investasi memang dilakukan untuk jangka panjang, bukan hanya untuk menambah penghasilan bulananmu. Tapi, pertimbangkan juga prinsip-prinsip dasar dan ketentuan dalam setiap jenis investasi. Pelajari bagaimana mekanisme investasinya dan kapan kamu bisa mendapatkan hasil dari investasi tersebut. Sesuaikan dengan kebutuhanmu ya.
Jika kamu memang punya tujuan untuk mengembangkan investasi itu di masa mendatang, itu juga perlu masuk pertimbanganmu. Misalnya dengan memproyeksikan penambahan dana yang kamu investasikan secara berkala jika pemasukanmu bertambah. Saat penghasilan tetapmu bertambah atau ada tambahan dari keuntungan investasi, kamu dapat menyisihkan dana lebih besar untuk modal investasi selanjutnya. Tapi yang terpenting sebelum itu adalah bagaimana memastikan agar kamu bisa tetap menjalankan investasi itu. Jangan sampai kamu berhenti di tengah jalan karena salah pilih jenis investasinya.
Nah, setelah mempertimbangkan sejumlah hal tersebut. Sekarang kamu bisa mempelajari jenis-jenis investasi yang ada dan banyak direkomendasikan untuk investor pemula. Mana yang paling sesuai buat kamu?
Saham
Membeli saham bisa lakukan dengan modal yang relatif kecil. Dengan modal di bawah Rp1 juta kamu sebenarnya sudah bisa berinvestasi di saham. Dalam berinvestasi di saham, kamu harus membeli minimal 1 lot alias 100 lembar saham.
Ada sejumlah keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari investasi saham di pasar modal. Yang utama adalah dividen atau pembagian keuntungan dari perusahaan yang sahamnya kamu beli. Tapi yang perlu kamu ingat adalah saham termasuk jenis investasi yang paling tinggi risikonya. Ada berbagai faktor yang menentukan naik turunnya nilai sebuah saham, mulai dari sentimen pasar, suku bunga, inflasi, dan lain sebagainya. Pelajari profil perusahaan emiten dengan cermat sebelum kamu membeli sahamnya ya.
Obligasi
Obligasi atau surat utang adalah pilihan selain saham jika kamu mau berinvestasi di pasar modal. Obligasi merupakan surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Modal yang dibutuhkan juga relatif minim, dengan modal berkisar Rp1 juta, kamu sudah bisa membeli obligasi.
Obligasi Negara Ritel seri ORI017 dinilai sebagai obligasi yang paling rendah risikonya. Keuntungan berupa capital gain bisa kamu dapatkan saat melakukan penjualan surat berharga tersebut.
Deposito
Ini adalah jenis investasi yang mirip tabungan tapi dalam jangka waktu tertentu yang ditentukan dari awal. Sebelum jangka waktu itu berakhir, kamu tidak dapat menarik dana kamu. Setelah jangka waktu itu berakhir, dana bisa ditarik atau diperpanjang secara otomatis.
Emas
Investasi emas bisa jadi pilihan kamu jika kamu tidak suka dengan risiko tinggi. Ini adalah jenis investasi yang sering disebut sebagai safe haven karena harga emas relatif terus naik di atas inflasi, sesuai hukum penawaran-permintaan. Harga beli emas per gram berkisar di bawah hingga Rp1 juta. Selain minim risiko, emas atau logam mulia likuiditasnya tinggi alias mudah dicairkan.
Reksa Dana
Ini juga jenis investasi dengan modal yang minim. Dengan kisaran Rp10 ribu saja, kamu sudah bisa berinvestasi di reksa dana. Dana yang kamu setorkan akan dikelola oleh manajer investasi. Pilih perusahaan manajer investasi yang terpercaya karena perkembangan investasi kamu akan ditentukan berdasarkan strategi mereka.
Pelajari dengan lengkap portofolio investasimu secara berkala dan pastikan kamu memahami isinya. Selain strategi manajer investasi, faktor lain yang menentukan perkembangan nilai investasimu adalah kondisi pasar saham dan obligasi dan berbagai sentimennya, misalnya kondisi perkeonomian Indonesia.
Tidak ada salahnya juga jika kamu melirik reksa dana syariah. Sesuai namanya, reksa dana syariah harus dikelola berbasis prinsip-prinsip syariah. Artinya, porofolio investasi tidak boleh "ternoda" oleh praktik-praktik riba, gharar, dan maisyir. Dengan menghindari praktik-praktik itu, investasi akan diarahkan ke produk-produk yang aman dan sustainability-nya terjamin.
Setidaknya ada 10 jenis reksa dana syariah yang ditawarkan saat ini, semisal reksa dana pasar uang, saham, campuran, pendapatan tetap, dan reksa dana berbasis sukuk. Supaya tidak salah pilih, ada baiknya kamu meriset dulu jenis-jenis produk reksa dana syariah serta menyesuaikannya dengan isi kantong dan tujuan investasi.
Keamanan investasi juga bakal terjamin karena produk-produk reksa dana syariah diakui dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lewat pertimbangan-pertimbangannya, Dewan Syariah Nasional (DSN) juga turut memastikan produk-produk reksa dana syariah bebas dari praktik-praktik yang diharamkan dalam hukum Islam.
Nah Sobat Principal, sudah punya bayangan investasi apa yang akan kamu pilih untuk dipelajari lebih jauh? Jangan lupa untuk cermat dalam membeli instrumen investasi dan selalu sesuaikan dengan pertimbangan-pertimbangan pribadimu ya. Dengan begitu, kamu bisa lebih optimal menjalankan investasimu dan mengembangkannya di masa depan. Selamat berinvestasi ya, Sobat Principal!
Dapatkan panduan lengkap tentang serba-serbi ibadah haji langsung ke email kamu!