Obligasi adalah surat berharga berisi perjanjian pinjaman yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk menghimpun dana. Obligasi ini termasuk investasi berisiko rendah yang memberikan pendapatan tetap dengan pembayaran bunga. Inilah yang membuat obligasi banyak diminati oleh para investor pemula. 

Namun, tak semua obligasi sesuai dengan syariat Islam karena imbal baliknya bersumber dari pembayaran bunga, yang mana itu dilarang dalam hukum Islam. Lantas, apa alternatif bagi kamu yang ingin berinvestasi di aset syariah? Jawabannya adalah sukuk.

Apa Itu Sukuk?

Pada dasarnya, sukuk sama dengan obligasi, hanya saja sudah disesuaikan dengan syariat Islam. Sukuk ini adalah sertifikat keuangan yang mewakili kepemilikan terhadap suatu aset tertentu. Ketika perusahaan atau pemerintah hendak menghimpun dana untuk pekerjaan tertentu, mereka akan menerbitkan sukuk dan menggunakan dana yang terkumpul untuk membeli aset-aset yang diperlukan. Sebagai gantinya, investor akan menerima pembayaran berkala dan investasi pokok saat sukuk jatuh tempo.

Sukuk dianggap sesuai dengan syariat Islam karena tidak melibatkan pembayaran bunga, seperti obligasi konvensional. Sebaliknya, pembayaran berasal dari bagi hasil atau keuntungan sewa aset tersebut.

Haruskah Kamu Memasukkan Sukuk ke dalam Portofoliomu?

Sukuk adalah investasi berisiko rendah yang memberikan imbal hasil yang stabil. Investasi sukuk bisa menjadi hal yang baik bagi kamu, jika kamu lebih memprioritaskan hal-hal berikut ini:

1. Kamu Menginginkan Penghasilan yang Konsisten

Para investor sukuk akan mendapatkan pembayaran rutin setiap tahun, setengah tahunan, atau triwulanan. Jumlah pembayaran ini bersifat tetap dan telah ditentukan sebelumnya. Hal inilah yang menjadikan sukuk sebagai investasi yang baik jika kamu membutuhkan pendapatan rutin yang dapat diprediksi.

Jika kamu berinvestasi dalam dana sukuk, pengelola dana dapat mendistribusikan pembayaran ini kepadamu dalam bentuk dividen bulanan, triwulanan, semesteran, atau tahunan.

2. Kamu Perlu Menurunkan Risiko dalam Portofoliomu

Seiring bertambahnya usia, kamu mungkin perlu menurunkan risiko dengan meningkatkan proporsi investasi berisiko rendah dalam portofolio kamu. Sebab, investor yang lebih tua memiliki lebih sedikit waktu untuk pulih jika portofolionya mengalami kerugian besar. 

Berinvestasi dalam sukuk dapat membantumu menurunkan risiko dalam portofolio, karena sukuk tidak mudah berubah dibandingkan kelas aset lainnya. Hal ini dapat membantumu dalam melindungi portofolio kamu saat pasar kurang stabil.

3. Kamu Perlu Mempertahankan Modal Investasi

Jika kamu harus segera mencairkan investasimu, baik karena akan pensiun dalam beberapa tahun maupun karena ada kebutuhan mendesak, maka kamu harus fokus menjaga modal investasi yang sudah kamu keluarkan di awal waktu. Artinya, kamu sebaiknya menjaga investasimu untuk menghindari kerugian.

Berinvestasi di sukuk adalah cara yang baik untuk menjaga modal. Tidak seperti saham, yang harganya bisa naik dan turun dengan cepat, nilai sukuk tidak akan berubah kecuali kamu menjualnya di pasar sekunder (kepada investor lain) dengan harga yang berbeda. Jika kamu menunggu sukuk jatuh tempo, maka kamu akan menerima investasi pokok yang telah kamu bayarkan di awal waktu.

Seberapa Besar Imbal Balik Sukuk?

Imbal balik sukuk dapat dipengaruhi oleh peringkat kreditnya. Sukuk dengan peringkat yang lebih rendah dianggap lebih berisiko, tetapi menawarkan keuntungan yang lebih tinggi. Sebaliknya, sukuk dengan peringkat yang lebih tinggi dengan risiko yang lebih kecil menawarkan pembayaran yang lebih rendah.

Jika kamu berinvestasi dalam unit penyertaan Reksa Dana berbasis Sukuk, maka Reksa Dana berbasis Sukuk tersebut dapat mengelola imbal hasil dan volatilitas investasinya dengan membeli sukuk yang peringkat dan waktu jatuh temponya berbeda-beda.

Apakah Sukuk Merupakan Investasi yang Baik di Tengah Ekonomi yang Tak Stabil?

Produk sukuk terbilang cocok untuk segala kondisi pasar, karena dapat membantu mengelola risiko dan mendiversifikasi portofolio kamu.

Pada saat kondisi ekonomi yang mudah naik dan turun seperti saat ini, memiliki sukuk bisa sangat berguna. Sebab, sukuk memberikan imbal hasil yang jumlahnya tetap, tidak naik atau turun mengikuti kondisi pasar. Artinya kamu akan mendapatkan penghasilan yang stabil bahkan di tengah kondisi yang tidak pasti.

Di tengah kondisi pasar yang tidak pasti, memiliki sebagian dari investasi berisiko rendah seperti sukuk juga dapat membantu meminimalkan efek kerugian ekuitas dalam portofolio kamu. 

Cara Berinvestasi di Sukuk

Sebelumnya, berinvestasi di sukuk tidaklah mudah. Namun saat ini, kamu sudah bisa berinvestasi dalam unit sukuk dana perwalian yang jauh lebih mudah diakses daripada membeli sukuk secara langsung karena persyaratan investasi minimum yang rendah.

Jika kamu tertarik untuk berinvestasi di sukuk, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu seberapa besar yang harus dialokasikan untuk sukuk. Kamu bisa memulainya dengan menentukan profil risiko kamu sebelum menetapkan besar proporsi portofoliomu yang bisa dilakukan. 

Untuk investor dengan profil risiko rendah hingga sedang, sukuk dapat menjadi cara yang bagus untuk mengelola risiko, mendiversifikasi portofolio, dan memberikan imbal balik yang stabil. Tentunya, kamu juga bisa memberikan manfaat lebih karena sukuk merupakan produk investasi yang dapat memberikan manfaat bagi sesama. Bagaimana, sudah tertarik untuk mulai berinvestasi syariah, Sobat Principal?