Diterbitkan pada 12 Maret 2021

Ketika seseorang beranjak dewasa dan ingin membangun hidup mandiri bersama pasangan yang dicintai, melangkah ke jenjang pernikahan adalah keputusan yang lazim diambil. Karena menikah merupakan fase hidup yang penting, sebagian besar orang ingin merayakannya ke dalam acara yang istimewa. Misalnya, dengan menggelar acara resepsi pernikahan impian kamu dan mengundang banyak kenalan. Namun, untuk mewujudkan acara pernikahan yang istimewa, tentu membutuhkan biaya yang seringkali tidak kecil.

 

Maka, bila berniat menikah dalam waktu dekat, ada baiknya kamu terlebih dahulu memiliki persiapan yang memadai terkait pembiayaan berbagai rangkaian acara tersebut. Mulai dari biaya acara pertunangan atau lamaran, biaya acara akad nikah, sewa gedung untuk resepsi pernikahan, biaya katering, hingga biaya bulan madu. Dengan melakukan persiapan finansial dari jauh-jauh hari, tentu kamu bisa mewujudkan pesta pernikahan impianmu. 

 

Mengutip hasil riset Bridestory pada tahun 2019, hampir 40% calon pengantin di Indonesia membutuhkan waktu persiapan acara perikahan lebih dari satu tahun. Rentang waktu persiapan yang lama itu bisa membantu kamu mempersiapkan segala keperluan terkait acara pernikahan dengan lebih matang, termasuk perihal pendanaannya.

 

Agar lebih jelas, ikuti panduan langkah-langkah berikut ini:

 

Penentuan Konsep

Peresmian ikatan pernikahan mungkin sebenarnya tidak memakan biaya banyak bila hanya menggelar akad nikah di tempat ibadah. Akan tetapi, bila kamu ingin acara pernikahan yang bukan sekadar akad nikah, tentu hal itu memunculkan biaya-biaya lain. Nah, sedari awal, sepakati bersama calon pasangan dan keluarga mengenai konsep pernikahan yang ingin kamu wujudkan. Apakah pernikahan berkonsep sederhana dan intim dengan mengundang keluarga dan teman dekat saja, atau pernikahan berkonsep pesta dengan jumlah undangan yang cukup banyak.

 

Menyepakati konsep pernikahan ini sangat mendasar, karena dari sini baru nanti kamu bisa memerinci kebutuhan-kebutuhan selanjutnya. Jadi, informasi utama yang perlu diperjelas pada langkah ini antara lain, konsep acara, lokasi acara yang diinginkan , jumlah orang yang akan diundang, besar dana yang realistis untuk disiapkan, juga siapa pihak yang akan bertanggung jawab secara langsung untuk persiapan acara (apakah perlu jasa perencana pernikahan atau bisa dikerjakan sendiri dengan dibantu oleh keluarga).

 

Rincian Kebutuhan dan Perkiraan Biaya

Setelah menyepakati konsep pernikahan yang ingin kamu dan calon pasangan wujudkan, langkah berikutnya adalah memperinci kebutuhan beserta perkiraan biayanya. Beberapa pos kebutuhan yang biasanya muncul adalah sebagai berikut:

 

1. Kebutuhan pra-akad nikah

Beberapa pos kebutuhan yang muncul di kelompok ini antara lain:

  • Biaya acara lamaran. Termasuk di sini adalah, biaya sewa tempat bila acara lamaran dilakukan di luar rumah, dekorasi, katering, attire atau busana, juga cinderamata dan goodie bag untuk tamu.
  • Biaya cetak undangan. Walau kini sudah banyak pilihan undangan digital, tetapi undangan cetak kerap masih menjadi pilihan utama.
  • Biaya foto pre-wedding. Pos ini bisa kamu hapus bila tidak memerlukan karena biasanya bersifat opsional.
  • Biaya pembelian barang seserahan. Isi seserahan untuk acara lamaran bisa dicicil dari jauh-jauh hari.

2. Kebutuhan akad nikah dan pesta pernikahan

  • Biaya pengurusan administrasi pencatatan pernikahan, termasuk biaya jasa penghulu dan petugas pencatat pernikahan.
  • Biaya sewa tempat acara (venue) akad nikah. Pos ini bisa dihapus bila kamu memutuskan acara akad nikah di rumah sendiri.
  • Biaya busana dan tata rias saat akad nikah. Termasuk di sini adalah busana dan tata rias keluarga dan pendamping pengantin (bridesmaids) bila ada.
  • Biaya dokumentasi: fotografi dan videografi.
  • Biaya katering untuk keluarga dan undangan.
  • Biaya dekorasi tempat akad dan pesta pernikahan.
  • Biaya souvenir dan goodie bag untuk tamu.
  • Biaya MC dan pengisi acara.
  • Biaya transportasi ke venue.
  • Dan lain-lain

3. Kebutuhan pasca-pernikahan

  • Biaya bulan madu.

Dan dari tiga kategori besar di atas, kita perlu merinci setiap bagian dengan perkiraan biayanya. Misalnya, untuk venue, kamu bisa mulai meriset informasi harga dengan menghubungi langsung vendor terkait. Lakukan hal yang sama untuk pos-pos kebutuhan lain. Semakin detil proyeksi kebutuhan dana, semakin mudah kamu menentukan strategi penyiapan dananya.

 

Nah, setelah mengetahui perkiraan total kebutuhan dana penyelenggaraan acara pernikahan, kini kamu bisa menentukan langkah lanjutan. Yaitu, menyiapkan pendanaannya.

 

 

Persiapkan Pendanaan dengan Investasi

 

Riset Bridestory pada tahun 2020 mengungkapkan, 39% pengantin di Indonesia membiayai kebutuhan dana pernikahan mereka sendiri. Sedangkan sebanyak 23,2% dibiayai oleh pengantin pria. Lalu, sebesar 21,4% dibiayai oleh orang tua pengantin wanita. Bila memang kamu dan calon pasangan sepakat untuk membiayai sendiri acara istimewa tersebut, tidak perlu khawatir. Dengan strategi tepat, kebutuhan dana bisa diatasi.

 

Maka itu, setelah mengetahui proyeksi kebutuhan total biaya yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi pengumpulan dana. Pilihannya bisa dengan menabung secara konvensional atau dengan berinvestasi di instrumen rendah risiko. Mengumpulkan kebutuhan biaya pernikahan dengan cara berinvestasi melalui produk reksa dana juga bisa kamu pertimbangkan, karena, imbal hasil yang kamu terima berpotensi untuk tumbuh di atas laju inflasi*.

 

Beberapa instrumen investasi yang bisa kamu pertimbangkan antara lain:

  • Reksa dana pasar uang

Reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihanmu bila target penggunaan dana adalah kurang dari satu tahun. Kamu juga bisa memilih produk reksa dana pasar uang yang berprinsip syariah. Reksa dana jenis ini cenderung memiliki likuiditas yang tinggi. Rata-rata pencairan dana di instrumen reksa dana pasar uang hanya membutuhkan waktu satu hari saja, tanpa risiko terkena pinalti.

  • Reksa dana pendapatan tetap

Apabila rencana penggunaan dana pernikahan kamu masih di atas 2 tahun, kamu bisa menimbang berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap. Beberapa manajer investasi juga menawarkan produk ini dalam kategori reksa dana syariah. Tingkat risiko reksa dana pendapatan tetap juga termasuk relatif rendah dan bisa untuk tujuan keuangan jangka pendek di bawah 3 tahun. Adapun likuiditasnya masih di bawah produk reksa dana pasar uang.

 

Jangan Tunda Investasi

 

Setelah mengetahui total kebutuhan dana, saatnya untuk segera bertindak konkret yaitu melakukan investasi di instrumen yang tepat. Jika kamu memutuskan untuk mengumpulkan dana pernikahan melalui investasi reksa dana, lakukan investasi dengan konsisten dan pantau perkembangan hasil investasi kamu secara rutin.

 

Hindari Utang dan Jalankan Trik Hemat

 

Persiapan pendanaan yang matang bisa membantu kamu menghindari utang demi membiayai kebutuhan pernikahan. Berutang hanya akan melahirkan masalah baru di masa depan. Tentu bukan hal menyenangkan memulai fase hidup yang penting dengan beban utang. Jadi, sebisa mungkin kamu menghindari berutang untuk biaya pernikahan.

 

Selain menjalankan investasi sesuai rencana, terapkan trik hemat supaya kebutuhan biaya bisa lebih ringan. Misalnya, kamu bisa menyicil jauh-jauh hari pembelian barang-barang seserahan lamaran atau suvenir untuk para tamu. Manfaatkan momentum diskon besar yang sering digelar peritel agar bisa mendapatkan harga lebih murah.

 

Menikah adalah momentum penting dalam hidup seseorang. Dengan persiapan yang baik, kamu bisa mengawali fase hidup baru itu dengan lebih nyaman. Yuk, semangat berinvestasi, Sobat Principal! 

 

*tergantung kondisi pasar

 

Dapatkan panduan lengkap tentang serba-serbi ibadah haji langsung ke email kamu!

Dapatkan informasi haji terkini langsung ke email kamu.