Menabung Saja Tidak Cukup: Ini Yang Sebaiknya Dilakukan untuk Mewujudkan Rencana Pensiun Idaman

Sobat Principal pasti pernah mendengar ungkapan “Millennial Susah Punya Rumah” sebagai representasi anggapan bahwa kelompok usia ini memiliki tantangan besar untuk memenuhi kebutuhan tersier. Hal ini tidak terlepas dari kesenjangan antara pendapatan dan daya beli properti dalam keadaan ekonomi saat ini. 

Selain itu, millennial juga sering dibanding-bandingkan dengan generasi sebelumnya yang terbilang mudah untuk memiliki properti dan barang tersier lainnya. Don’t be too hard on yourself, karena setiap generasi memiliki tantangan finansialnya sendiri-sendiri. Mulai dari gaya hidup, tekanan lingkungan sampai nilai barang yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. 

Tentu tidak hanya kepemilikan rumah yang menjadi mimpi besar kita, bisa jadi berupa keinginan memiliki kendaraan idaman, membantu ekonomi keluarga, atau pensiun di usia 40an. Apapun mimpi besarmu, dengan literasi finansial dan instrumen investasi yang sesuai, hal itu bisa diwujudkan lho. Sebelumnya, mari pahami dulu apa yang menjadi tantangan bagi finansial kita saat ini. Hal-hal yang menjadi tantangan untuk perencanaan keuangan kita:

-    Memiliki Banyak Utang
Mudahnya akses untuk memiliki kartu kredit dan pengajuan pinjaman membuat kita cenderung impulsif dalam membeli barang maupun jasa. Padahal idealnya, nilai cicilan hutang sebaiknya tidak lebih dari dari 30% dari total pendapatan. Jika untuk melunasi cicilan kartu kredit dan hutang lain setiap bulan saja sudah melebihi setengah dari pendapatan, maka tidak heran jika kita sering berakhir tidak memiliki sisa uang untuk ditabung setiap bulan.

-    Tuntutan Gaya Hidup
Paham, Sobat Principal tentunya ingin menjalani gaya hidup yang seru, bukan hanya untuk gaya tapi juga untuk membantu kita menjalani kesibukan. Tapi, sebaiknya dicek lagi, apakah barang-barang yang kita beli memang dibutuhkan atau hanya sekadar demi gengsi? Sesekali membeli atau memiliki barang branded hanya untuk bergaya, tidak masalah, selama itu tidak mengganggu keuangan Sobat Principal ya! Apalagi sampai berutang demi memenuhi gaya hidup ini.

-    Konsumtif Terhadap Experience
Menurut survey dari Everbrite-Harris, 2014, millennial alias kita-kita ini memang lebih memilih untuk ‘membeli’ barang-barang yang sifatnya non-material tapi mampu memberi pengalaman baru, dibanding barang-barang material. Dan memang, liburan ke luar negeri atau nonton konser bareng teman itu lebih seru dibanding menggunakan uang untuk DP rumah. Sesekali tidak apa-apa, tapi sebaiknya Sobat Principal mulai membuat daftar prioritas berdasarkan kemampuan finansial kita agar kelak bisa hidup nyaman dan aman. 

-    Inflasi
Jika sudah berhasil menyisihkan 30% dari pendapatan untuk ditabung, apakah ini sudah cukup untuk menjamin mimpi-mimpi besar yang Sobat Principal miliki? Ternyata ada faktor yang perlu kita ketahui yaitu inflasi. 

Inflasi membuat kenaikan harga barang sekitar 4% per tahun, akan menurunkan daya beli generasi milenial yang hanya menaruh uangnya di tabungan dengan bunga 2% per tahun. Karenanya dibutuhkan pengembangan uang dari sekarang, salah satunya dengan melakukan investasi, agar inflasi tidak menggerus nilai keuanganmu.

Tidak cukup hanya menjaga pengeluaran dan menabung saja
Setelah melakukan pencatatan keuangan dan memaksimalkan pos tabungan, saatnya untuk memperluas literasi finansial. Dengan adanya inflasi, tabungan saja belum cukup untuk mewujudkan mimpi-mimpi besar millennial. Saatnya untuk berkenalan dengan produk-produk investasi. 

Minimnya literasi finansial dapat memberikan efek buruk yang berkepanjangan kedepannya. Karena itu, penting untuk menggunakan dana yang dimiliki secara bijak. Tidak cukup hanya menjaga biaya pengeluaran dan menabung, generasi milenial juga harus mulai berinvestasi, supaya nilai mata uang tidak turun dan rencana masa depan bisa tercapai.

Sudah saatnya kita tidak lagi merasa asing apalagi minder dengan jumlah pendapatan ketika berbicara tentang investasi. Saat ini banyak yang menawarkan instrumen investasi yang bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan Sobat Principal saat ini. Salah satu yang tergolong cukup ramah dan mudah untuk investasi bagi pemula adalah reksa dana.

Pilihlah reksa dana yang sesuai dengan profil dan kemampuan Sobat Principal ya. Kamu juga bisa berkonsultasi lebih dahulu dengan manajer investasi pilihan, agar perjalanan berinvestasinya jadi semakin terarah. Coba cek ragam reksa dana pilihan dari Principal yang bisa dipertimbangkan untuk dijalani di sini!