Diterbitkan pada 2 Okt 2020
Pergi haji dahulu terkesan hanya menarik bagi para orang tua atau mereka yang usianya telah lebih matang. Tapi, seiring berjalannya waktu, kesan tersebut semakin menjadi kurang relevan. Sekarang, semakin banyak anak muda yang mempertimbangkan untuk mendaftar haji di usia yang masih belia. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengungkapkan, dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan pendaftar haji yang berusia muda atau dibawah usia 30 tahun, masing-masing meningkat sebesar 17% dan 42% setiap tahunnya (Republika.co.id, Juli 2020).
Peningkatan minat berhaji di kalangan anak muda itu tidak terlepas dari semakin lamanya masa tunggu keberangkatan akibat keterbatasan kuota haji dari Indonesia. Per tahun 2020, masa tunggu pemberangkatan haji semakin panjang, yaitu mulai dari 13 tahun hingga 43 tahun. Jadi, bila kamu mendaftar saat kamu berusia 25 tahun, kamu paling cepat bisa berangkat pada usia 38 tahun, dan bahkan dapat menunggu hingga kamu berusia 68 tahun.
Berangkat haji di usia yang masih muda memang memberikan banyak keuntungan, salah satunya dari segi kenyamanan beribadah. Maklum, ibadah haji termasuk jenis ibadah yang membutuhkan kondisi tubuh yang bugar dan sehat.
Nah, mumpung masih muda, ada baiknya kamu memulai persiapan kebutuhan haji sedini mungkin agar bisa mendapatkan nomor porsi lebih cepat. Selain itu, biaya berhaji cukup menguras kantong. Karena masa tunggu yang cukup panjang, kamu berisiko menghadapi inflasi atau kenaikan biaya di masa depan saat jadwal berangkat haji tiba. Namun, tidak perlu pusing memulai dari mana. Simak 4 langkah mudah persiapan kebutuhan berhaji di bawah ini:
1. Hitung Kebutuhan Total Biaya Haji
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Bipih) beragam, tergantung pada embarkasi keberangkatan. Di Indonesia, tercatat ada 13 embarkasi keberangkatan haji pada tahun 2020. Untuk tahun ini, Bipih berkisar mulai dari Rp31 juta hingga Rp38 juta per orang untuk haji reguler. Jadi, untuk mengetahui berapa ongkos naik haji, sesuaikan dengan pilihan embarkasi keberangkatan kamu kelak. Misalnya, kamu berdomisili di Tangerang, Banten, kamu bisa menjadikan Bipih embarkasi Jakarta sebagai acuan.
Untuk mendapatkan nomor porsi atau nomor urut keberangkatan, kamu cukup menyiapkan dana sebesar Rp25 juta. Nah, kamu dapat melakukan pelunasan biaya haji saat jadwal keberangkatanmu sudah dekat. Misalnya, kamu mendapat nomor porsi 20 tahun lagi di mana biaya haji pada tahun itu mencapai Rp40 juta, maka kamu tinggal melunasi sisa Rp15 juta dari total biaya hajimu.
Sebagai catatan, kebutuhan haji bukan cuma Bipih saja. Kamu mungkin juga perlu mengeluarkan biaya-biaya lain seperti biaya pengurusan paspor dan biaya pemeriksaan kesehatan. Mengikuti kultur budaya di Indonesia, kemungkinan kamu juga perlu menyiapkan biaya syukuran haji dan biaya pembelian oleh-oleh.
2. Siapkan Dana Awal untuk Mendapat Nomor Porsi
Untuk mendapatkan nomor porsi, kamu cukup menyetorkan dana sejumlah Rp25 juta. Mengumpulkan dana kebutuhan berhaji pastinya tidak dapat dilakukan dengan instan. Hal ini dikarenakan kondisi keuangan tiap orang yang tentunya berbeda-beda. Kamu perlu menganalisis kondisi keuanganmu secara cermat, sebelum akhirnya menentukan metode pengumpulan dana manakah yang tepat untukmu. Ada beberapa produk keuangan yang bisa membantumu untuk mengumpulkan biaya pendaftaran haji. Yang penting, kamu perlu memahami setiap fitur dan risiko dari produk keuangan yang kamu minati, sebelum akhirnya memilih produk tersebut.
3. Latih Kedisiplinan Untuk Mengumpulkan Dana Haji
Perencanaan keberangkatan haji mungkin bisa dilakukan siapa saja. Namun, tidak semua orang mampu untuk mempertahankan kedisiplinan dalam menyisihkan uang untuk kebutuhan haji secara rutin setiap bulannya. Kamu harus memiliki niat untuk berangkat haji yang kuat, supaya kamu tidak mudah goyah di tengah jalan.
Mulailah untuk menyisihkan uang setiap bulannya sedikit demi sedikit, agar proses pengumpulan dana dapat terasa lebih ringan. Nantinya, saat kamu sudah merasa lebih yakin untuk menyisihkan uang yang lebih banyak, kamu bisa menyesuaikan jumlahnya dan menambahkan alokasi uangmu untuk pengumpulan dana haji. Yakinlah bahwa niat dan kedisiplinanmu insya Allah nantinya akan membuahkan hasil yang baik bagimu di kemudian hari.
4. Terapkan Gaya Hidup Sehat Mulai Sekarang
Mendaftar haji ketika masih berusia muda memungkinkan kamu berangkat ke tanah suci pada usia yang masih muda dan dengan kondisi kesehatan yang lebih sehat dan bugar. Dengan mendaftar lebih awal, kamu mengantisipasi waktu keberangkatan yang semakin lama antriannya. Bila kini di usia kepala dua kamu sudah mendapatkan nomor porsi dengan jadwal keberangkatan 20 tahun lagi, kamu masih berkesempatan untuk berangkat haji pada usia di bawah 50 tahun.
Nah, supaya kondisi fisikmu sehat dan bugar saat jadwal keberangkatanmu tiba, biasakan untuk menerapkan gaya hidup sehat sejak muda. Caranya mudah, kok. Kamu cukup membiasakan diri untuk makan makanan sehat dan bergizi secara teratur, rutin berolahraga dan menghindari stress berlebihan. Dengan gaya hidup sehat, kamu bisa pergi berhaji dengan kondisi terbaik saat jadwal berangkatmu tiba.
Itulah 4 langkah mudah menyiapkan kebutuhan berhaji. Mumpung kamu masih berusia muda, segera mulai persiapkan kebutuhan hajimu dengan Principal Haji Muda. Haji muda, siapa takut?
Dapatkan panduan lengkap tentang serba-serbi ibadah haji langsung ke email kamu!