Diterbitkan pada 8 Sep 2020
Indonesia berpeluang mendapatkan tambahan kuota calon jamaah haji hingga 1 juta orang pada tahun 2030, seiring dengan rencana Kerajaan Arab Saudi meningkatkan kapasitas jamaah haji dari luar negeri hingga 5 juta orang. Hal itu diungkapkan oleh A. Iskandar Zulkarnain, Anggota Badan Pelaksana BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) dalam Webinar Ayo Haji Muda yang digelar oleh PT Principal Asset Management dengan bekerja sama dengan BPKH pada 27 Agustus 2020 lalu.
Peluang kenaikan kuota calon jemaah haji tersebut merupakan kesempatan berharga bagi kalangan muslim usia produktif untuk bisa berangkat berhaji lebih cepat. Seperti yang diketahui, selama ini waktu antrian pemberangkatan haji dari Indonesia terbilang lama karena keterbatasan kuota calon jamaah yang tersedia.
Maka itu, apabila kamu sudah memiliki niat berangkat haji, peluang itu bisa kamu manfaatkan mulai sekarang. Caranya adalah dengan melakukan berbagai persiapan seputar kebutuhan berangkat haji dari jauh-jauh hari. Mulai dari menyiapkan kebutuhan biaya keberangkatan haji, hingga persiapan administrasi pendaftaran. Dengan mempersiapkan rencana jauh-jauh hari, kamu berkesempatan menunaikan ibadah haji di usia yang masih relatif muda.
Pergi Haji di Usia Muda Lebih Nyaman
Menyiapkan berbagai kebutuhan seputar rencana ibadah haji sejak usia muda memberikan banyak keuntungan. Antara lain, kamu berpeluang mendapatkan nomor porsi atau nomor antri pemberangkatan lebih cepat. Per November 2019 lalu, jumlah antrian calon jemaah haji sudah mencapai 4,5 juta orang. Sementara, jumlah antrian semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jadi, semakin lama kamu menunda-nunda pendaftaran haji, antriannya akan semakin panjang. Keuntungan lain, dengan mendaftar sejak usia muda, kamu berpeluang berangkat haji di usia yang masih relatif muda.
Saat ini, menurut Iskandar, 75 persen pendaftar haji di Indonesia berusia di atas 40 tahun. Dengan rata-rata masa antrian keberangkatan mencapai 21 tahun, maka diperkirakan calon jemaah haji yang sudah mendaftar tersebut baru akan berangkat ketika berusia 60-an tahun.
“60 persen jemaah haji di Indonesia termasuk kategori risiko tinggi,” terang Iskandar.
Usia yang sudah relatif tua mempengaruhi kebugaran fisik. Padahal, ibadah haji membutuhkan kondisi fisik yang prima karena jemaah haji akan banyak bergerak dan berdesak-desakkan bersama jutaan jemaah dari seluruh dunia.
Supaya cita-cita menjadi haji muda bisa kamu capai, lakukan persiapan dari jauh-jauh hari. Mulai dari persiapan finansial, administrasi pendaftaran, hingga persiapan mental dan spiritual. Dalam webinar yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam tersebut, Director Sharia Investment Management Principal Fadlul Imansyah, mengungkapkan hasil survei menarik.
"Animo masyarakat muslim pergi berhaji memang besar. Akan tetapi, hanya 26 persen saja yang memiliki pemahaman perihal haji secara komprehensif," terang Fadlul.
Sebanyak 73 persen responden yang disurvei belum memiliki pemahaman yang memadai tentang kebutuhan finansial haji, alur administrasi pendaftaran haji, hingga sisi spiritual ibadah haji. Walaupun demikian, sebanyak 63 persen responden sudah memulai menyiapkan kebutuhan dana haji dengan cara menabung mandiri.
Untuk mendapatkan nomor porsi, kamu harus menyetorkan dana sejumlah Rp25 juta. Fadlul menyarankan, calon jemaah bisa menyiapkan kebutuhan biaya haji dengan cara berinvestasi dari jauh-jauh hari. Dengan menyiapkan kebutuhan biaya berangkat ibadah haji jauh-jauh hari, kamu bisa mewujudkan cita-cita pergi berhaji di usia muda. Yuk, semangat dalam mempersiapkan haji selagi muda!
Dapatkan panduan lengkap tentang serba-serbi ibadah haji langsung ke email kamu!