Dengan Investasi, Naik Haji Tidak Lagi Sekadar Mimpi

Sobat Principal, percayakah bahwa dengan Rp100.000,- kamu sudah bisa membuka pintu pertama untuk mewujudkan cita-cita berhaji di usia muda?

Salah satu syarat berhaji adalah memiliki tabungan haji yang dikhususkan untuk pembiayaan keberangkatan calon jamaah. Dana minimal di tabungan untuk pendaftaran tabungan haji adalah 25 juta. Ini menjadi salah satu persyaratan haji reguler untuk setoran awal BPIH ke rekening Kemenag. Hal Ini bisa membuat seseorang mendapatkan kepastian berangkat atau nomor porsi.

Biasanya, program tabungan haji disediakan oleh bank syariah. Dengan menggunakan sistem autodebet dan dana tidak bisa diambil sewaktu-waktu. Meski dengan metode ini Sobat Principal bisa menghindari kemungkinan dana terpakai sewaktu-waktu untuk keperluan mendadak, namun penambahan dana masih sangat tergantung dari seberapa besar kamu menabung.

Sekarang mari kita buat simulasi pendanaan untuk mendaftar haji ini. Sobat Principal dapat menghitung berapa yang harus disisihkan setiap bulannya (setelah dikurangi pengeluaran dan tabungan) untuk bisa mendapatkan dana pembukaan tabungan haji. 

Jika simulasinya di atas 5 tahun, dengan masa antri haji reguler yang mencapai 24 tahun untuk wilayah Jakarta, maka total penantian untuk berhaji mencapai 29 tahun. Jika asumsi usia Sobat Principal saat ini 25 tahun, maka keberangkatan melalui program haji pemerintah baru bisa dilaksanakan di usia 54 tahun. Situasi ini tentunya kurang ideal bagi kita yang ingin berhaji di usia muda.

Solusi pertama, pangkas waktu tunggu haji dengan mengikuti Haji ONH Plus atau Haji Khusus. Dua program ini memiliki rentang waktu tunggu sekitar 5-7 tahun, bahkan di program haji khusus, waktu keberangkatan bisa di tahun yang sama saat pendaftaran.  

Seperti halnya mempersiapkan diri untuk mimpi-mimpi besar, kita harus menyesuaikan gaya hidup dengan mimpi yang kita miliki. Sobat Principal bisa memulai dengan memangkas pengeluaran, menyesuaikan gaya hidup, mencari pendapatan tambahan untuk mencapai mimpi berhaji ini.

Langkah selanjutnya, boost dana haji kamu melalui instrumen investasi syariah! Mengapa menggunakan produk syariah? Tentunya Sobat Principal ingin dana yang dikumpulkan untuk berhaji terhindar dari  unsur riba, gharar (tipu daya), maisir (perjudian), atau haram. Untuk menjawab hal ini, produk syariah menjadi jawaban karena pelaksanaannya sesuai dengan ajaran Islam.

Kenapa investasi syariah?
Karena dalam pengelolaannya, investasi syariah mengacu pada hukum Islam dan ketetapan yang ada dalam Al-Quran dan Hadits. Proses bisnis yang terkait dengan produk investasi syariah harus bebas dari unsur haram dan akan diawasi langsung oleh Dewan Pengawas Syariah - Majelis Ulama Indonesia (DPS-MUI).

Untuk soal ibadah, tentunya kita perlu benar-benar teliti dari mana sumber pendanaan ibadah kita. Investasi syariah dalam praktiknya sangat menghindari riba yang dilarang oleh syariat Islam. Riba sendiri adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam. Dalam investasi syariah, keuntungan didapat melalui praktik bagi hasil.

Ada berbagai instrumen investasi syariah yang bisa kamu jadikan jawaban untuk upaya pengumpulan dana haji. Sobat Principal bisa memilih instrumen investasi dengan profil risiko yang lebih rendah namun memberikan manfaat yang lebih besar, seperti reksa dana. Apalagi sejak adanya reksa dana syariah, hati jauh lebih tenang kan apabila uang yang dikumpulkan tujuan akhirnya adalah untuk beribadah haji.

Nah untuk mengumpulkan biaya paket perjalanan haji sebesar 25 juta, Sobat Principal harus menabung sebesar 1,05 juta per bulan selama 2 tahun dengan asumsi bunga 2% per tahun, sehingga bisa menghasilkan 25,7 juta. Sementara itu jika Sobat Principal berinvestasi melalui instrumen reksa dana, investasi per bulan bisa diatur menjadi 1 juta saja, dengan asumsi return 15% per tahun, hasil yang bisa didapatkan selama 2 tahun bisa lebih besar, yakni mencapai 27,8 juta.

Tidak hanya reksa dana syariah, saat ini tersedia banyak produk investasi syariah yang bisa Sobat Principal jadikan sebagai pilihan untuk mempercepat pengumpulan biaya pendaftaran haji seperti deposito syariah, tabungan emas hingga saham syariah. 

Deposito syariah adalah sebuah instrumen investasi yang dimiliki oleh bank syariah. Cara kerjanya, seseorang menaruh sejumlah uang di bank syariah dalam bentuk deposito yang dikelola untuk beberapa waktu tertentu menggunakan akad mudharabah (bagi hasil).

Untuk tabungan emas syariah, bentuk pembelian emas yang bisa dikonversi ke dalam rupiah memungkinkan Sobat Principal untuk menabung mulai 0,01 gram emas. Selain itu tabungan emas syariah memiliki kemudahan dalam mencairkan atau mengkonversikan emas ke dalam bentuk uang tunai secara mudah.

Sementara saham syariah adalah surat berharga yang memiliki konsep penyertaan modal dengan hak bagi hasil usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Tentunya pelajari dulu instrumen investasi apa yang ingin Sobat Principal gunakan agar sesuai dengan target yang diinginkan.

Cara memulainya pun tidak membutuhkan dana yang besar. Saat ini instrumen investasi syariah reksa dana bisa dibeli di sini dengan modal awal mulai dari Rp100.000,- lho! 

Jadi, apakah Sobat Principal sudah siap untuk menapaki tangga pertama untuk mewujudkan mimpi berhaji di usia muda?