Do and Don’t Reksa Dana Syariah

Maraknya ajakan untuk investasi dan meluasnya informasi terkait finansial, membuat milenial dan Gen Z semakin tergerak berinvestasi. Bahkan, ada candaan yang mengatakan kalau anak muda zaman sekarang saat kumpul pasti membicarakan soal investasi dengan circle-nya. Salah satu jenis investasi yang menarik anak muda adalah reksa dana syariah.

Buat yang belum ngeh banget sama investasi jenis ini, jadi mengacu pada Undang-Undang No. 8/1995 tentang pasar modal, reksa dana merupakan wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana dari masyarakat pemodal. Dana tersebut selanjutnya akan diinvestasikan ke dalam portfolio efek oleh manajer investasi terpercaya.

Seperti instrumen investasi lainnya, reksa dana syariah tentu juga memiliki risiko. Untuk itu, jika Sobat Principal termasuk investor pemula, kamu harus mempelajari beberapa hal agar terhindar dari kerugian. Menurut Aidil Akbar, seorang perencana keuangan senior, ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum kamu memutuskan berinvestasi di reksa dana. Apa saja? 

Berikut penjelasannya seperti dikutip dari channel Youtube Aidil Akbar yang berjudul Perencanaan Keuangan – Hal yang Harus Diketahui Sebelum Investasi Reksa Dana.  

Pahami Profil Risiko
Sebelum mulai berinvestasi di reksa dana syariah, kamu harus memahami lebih dulu profil risiko diri kamu. Ada beragam jenis profil risiko, dari yang konservatif di mana biasanya seseorang tidak ingin mengambil risiko tinggi sampai yang moderat serta agresif.

Kamu harus ingat setiap produk investasi pasti memiliki risiko. Inilah kenapa kamu harus benar-benar memahami profil risikonya sebelum memutuskan berinvestasi di reksa dana syariah. Jangan hanya asal pilih dan merugi kemudian, ya!

Tentukan Tujuan
Setelah memahami profil risiko, kamu harus mencari tujuan keuangan dan investasi yang ingin dilakukan. Kamu bisa mulai dengan bertanya pada diri sendiri tentang apa fungsi investasi buat kamu dan berapa lama ingin melakukannya. Setiap orang tentunya memiliki tujuan keuangan dan investasi yang berbeda-beda. Ada yang berinvestasi untuk membeli mobil, rumah, dan lainnya.

Tujuan investasi yang beragam ini pun akan membuat jangka waktu yang dibutuhkan berbeda-beda. Setelah mengetahui tujuan dari investasi, kamu baru bisa mulai mencocokkan antara tujuan keuangan dan investasi supaya tidak salah pilih reksa dana syariah. Untuk menentukan tujuan, tidak ada salahnya kalau kamu juga berkonsultasi dengan orang yang lebih berpengalaman atau ahli finansial.

Pelajari Produk dan Jenisnya
Dilihat dari profil investasinya, reksa dana syariah terbagi menjadi 4 jenis. Pertama adalah pasar uang yang umumnya dipakai untuk jangka pendek atau di bawah 1 tahun. Kedua, reksa dana syariah pendapatan tetap yang cocok untuk jangka menengah sekitar 1-3 tahun. Ketiga adalah reksa dana syariah campuran yang cocok buat jangka menengah ke panjang dengan waktu sekitar 3-5 tahun. Terakhir, ada reksa dana syariah saham yang cocok untuk jangka panjang di atas 5 tahun.

Ketahui Risiko Produk
Seperti sudah dijelaskan di atas, investasi reksa dana syariah tentu memiliki risiko dan ini berlaku untuk semua jenisnya. Kamu bisa mendapatkan keuntungan atau return yang tinggi atau bahkan turun dalam sekejap. Untuk itu, tidak bosan-bosannya para ahli finansial mengingatkan agar kamu mengenali dan memahami risiko dari masing-masing produk reksa dana sebelum membelinya. Jangan pernah tergiur dengan reksa dana yang terlihat memiliki nilai tinggi dalam sesaat.
 
Pelajari Cara Kerjanya
Investasi reksa dana syariah memiliki mekanisme yang berbeda dengan saham. Reksa dana syariah mengandalkan manajer investasi dan bank kustodian sebagai rekanannya. Selain itu, ada juga agen penjual reksa dana atau APERD yang memiliki beragam bentuk berbeda, seperti bank, sekuritas, perusahaan, ataupun fintech. Agar transaksi lebih aman, pilihlah APERD yang sudah terdaftar di OJK di sini
 
Trik Memilih
Cara untuk memilih reksa dana syariah yang cocok dengan profil risiko kamu adalah dengan mempelajari kinerja masing-masing. Mengetahui karakter reksa dana syariah merupakan hal wajib yang tidak boleh disepelekan oleh calon investor sebelum mulai berinvestasi. Kamu bisa mulai dengan mempelajari kinerja perusahaan, berapa lama usia reksa dana, dan mengecek performa perusahaan tersebut.
 
Pastikan perusahaan juga tidak berkaitan dengan hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam, seperti menjual makanan atau minuman tidak halal, mengandung judi, memiliki riba, dan lainnya. Perusahaan yang menawarkan investasi reksa dana syariah harus dipastikan menjalani nilai-nilai syariah dan memiliki produk yang halal. 

Itulah do & dont’s yang perlu kamu pahami jika ingin berinvestasi di reksa dana syariah. Temukan artikel lain mengenai investasi syariah di sini!