Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya, mulai dari menciptakan lingkungan rumah yang baik, asupan gizi, moral support, termasuk pendidikan. Keinginan untuk memberikan fasilitas sekolah dan akses pendidikan terbaik patut dijadikan prioritas dalam pencatatan finansial.
Dalam kondisi ekonomi di tengah pandemi, ada banyak penyesuaian yang dilakukan setiap orang dalam mengejar tujuan-tujuan finansial. Pos-pos anggaran yang semula berorientasi pada rencana jangka panjang, harus ‘dikorbankan’ menjadi dana darurat dengan alasan kompromi mengingat kondisi keuangan yang tidak stabil. Secara sederhana, setiap orang harus memasuki survival mode dalam soal keuangan.
Namun apakah kondisi ini harus mengorbankan rencana pendidikan terbaik untuk anak? Seperti apa perhitungan biaya dan sejak kapan sebaiknya persiapan pendidikan anak dimulai?
Perhitungan bisa dimulai dari besaran target sekolah yang diinginkan. Lakukan survei biaya masuk sekolah idaman dan sesuaikan dengan kemampuan finansial. Tambahkan 10-15% kenaikan biaya per tahun dan lakukan prorata bulanan yang disesuaikan dengan umur anak.
Selain menyiapkan dana pendidikan melalui tabungan rutin setiap bulan, Sobat Principal juga dapat melakukan investasi pendidikan. Selain untuk alasan perhitungan yang jelas, investasi pendidikan juga dapat menjadi pilihan yang lebih praktis untuk menyiapkan dana pendidikan anak.
Secara sederhana, berikut tips untuk menyiapkan dana pendidikan anak:
Lakukan Survei
Setiap orang tua baru tentu memiliki sekolah idaman untuk anak-anaknya. Apalagi saat ini pilihan sekolah dengan kualitas yang baik dan metode pendidikan termajukan semakin beragam. Lakukan survei terkait biaya, lingkungan sekolah dan biaya-biaya di luar uang pangkal dan iuran bulanan/semester. Survei sebaiknya dilakukan saat awal kehamilan untuk memperpanjang masa mempersiapkan biaya pendidikan.
Survei juga diperlukan untuk melihat kemampuan finansial saat ini dalam memenuhi rencana pendidikan anak. Akan terlihat sejauh mana kompromi dapat dilakukan dengan kondisi finansial yang ada.
Mulai Perhitungan
Setelah melakukan survei, langkah selanjutnya adalah evaluasi kemampuan finansial rumah tangga. Sesuaikan sekolah yang diinginkan dengan kemungkinan alokasi maksimal setiap bulannya. Secara prinsip, semakin panjang masa persiapan biaya pendidikan, semakin ringan anggaran bulanan yang disiapkan.
Idealnya, biaya pendidikan disiapkan sejak awal kehamilan. Dengan asumsi biaya masuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini/Kelompok Bermain) senilai Rp. 5.000.000,- maka biaya yang disiapkan adalah Rp. 184.861,- per bulan untuk biaya masuk PAUD di usia anak 3 tahun. Namun biaya ini di luar kebutuhan sekolah seperti buku, seragam dan lain-lain.
Dengan gambaran ini, semakin jauh persiapan pendidikan anak, angka yang disisihkan semakin kecil dan dapat dimaksimalkan untuk kualitas sekolah yang lebih baik lagi. Jumlah anak, tingkat pendidikan dan rentang usia antar anak patut dijadikan faktor pertimbangan besaran anggaran dan sekolah yang diinginkan.
Semakin banyak jumlah anak dan rentang usia yang berdekatan, semakin kompleks perhitungan persiapan anggaran pendidikan yang harus dilakukan. Secara umum, sisihkan 8-10% dari total pendapatan untuk alokasi anggaran ini untuk membantu menutupi pengeluaran di luar alokasi berupa biaya les, seragam, ekstrakurikuler dan uang saku.
Bantuan Investasi Pendidikan
Jika perhitungan sendiri dirasa kurang, atau kasus anggaran biaya pendidikan dalam rumah tangga cukup kompleks, saatnya melirik fasilitas investasi pendidikan. Fitur yang ditawarkan beragam mulai dari tabungan, deposito, asuransi dan reksadana.
Penyedia jasa akan membantu perhitungan sesuai dengan kebutuhan lengkap dengan keuntungan masing-masing pilihan investasi. Pertimbangan investasi pendidikan adalah stabilitas jangka panjang, jelasnya pelaporan keuangan dan mempermudah dalam pengelolaan karena dilakukan oleh pihak ketiga.
Lakukan peninjauan ulang dalam kondisi finansial saat ini sebelum memilih investasi pendidikan, temukan juga titik terjauh dalam stretching finansial sebelum memutuskan mengambil investasi. Hal ini bertujuan agar pendidikan terbaik untuk anak dapat tetap diberikan meski dalam kondisi ekonomi pandemi seperti saat ini.
Personalised Investment
Sebuah metode yang patut dilakukan adalah dengan menerapkan perspektif bahwa setiap anak adalah pos anggaran investasi pendidikan. Mereka berhak memiliki anggaran khusus untuk menunjang pendidikan mereka. Dengan alokasi investasi yang khusus seperti ini, baik dari segi penyisihan anggaran maupun penerapan alokasi dana dapat melibatkan anak itu sendiri.
Langkah awal untuk investasi personal anak dapat dimulai dengan membuka tabungan khusus untuk setiap anak. Selain mempermudah alokasi anggaran pendidikan di awal bulan, tabungan khusus dapat menjadi pemisah yang baik dari kemungkinan tertariknya alokasi dana pendidikan ke anggaran umum dalam rumah tangga.
Selain berdampak pada kesadaran anak atas pentingnya pendidikan, hal ini juga dapat mengajarkan anak untuk menabung demi investasi masa depannya sendiri.
Dana Darurat Pendidikan
Di luar perhitungan kenaikan tahunan di angka 10-15%, terdapat faktor tidak terduga dalam menyiapkan anggaran pendidikan anak. Antara lain adalah bertambahnya anak di luar rencana, anak yang dalam pertumbuhannya memiliki minat khusus yang membutuhkan biaya ekstra hingga kemungkinan untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri.
Sehingga orang tua perlu menyiapkan dana darurat terkait pendidikan di luar alokasi anggaran pendidikan bulanan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mulai menyiapkan dana darurat, salah satunya adalah dengan berinvestasi yang tepat. Pilih instrumen investasi yang tepat dengan kebutuhan Sobat Principal agar kelak bisa menunjang minat dan bakat anak, sehingga mereka dapat meraih potensi maksimalnya tanpa terkendala biaya.