Diterbitkan pada 15 Okt 2020

Banyak kalangan pasangan muda yang bercita-cita ingin menunaikan ibadah haji bersama pasangan, suatu hari nanti. Hal ini tidak terlepas dari kewajiban sebagai seorang muslim untuk menunaikan ibadah haji, sehingga banyak yang ingin menjalankannya bersama orang tercinta. Tidak heran bila banyak keluarga muda yang ingin pergi haji bersama pasangan sebagai salah satu mimpi mereka, bersama-sama dengan tujuan besar lain seperti menyekolahkan anak ke luar negeri atau pensiun di kampung halaman, dan lain sebagainya. Mungkin kamu juga salah satunya?

Bila memang kamu berniat berangkat menunaikan ibadah haji bersama pasangan,  kebutuhan biayanya pasti akan lebih banyak. Nah, bagaimana langkah menyiapkan dana haji bersama pasangan agar cita-cita pergi haji bersama bisa terwujud? Yuk, simak strategi berikut ini!

1. Tentukan dan Sepakati Target Perolehan Nomor Porsi

Dalam proses persiapan ibadah haji, langkah pertama yang penting adalah kapan kamu menargetkan akan pergi berhaji? Pasalnya, antrian keberangkatan haji di Indonesia terbilang sangat lama yaitu rata-rata 21 tahun. Jadi, fokus pertama yang perlu kamu bicarakan bersama pasangan adalah kapan target memperoleh nomor porsi keberangkatan haji.

Nomor porsi merupakan nomor antrian keberangkatan yang baru bisa kamu peroleh ketika sudah melunasi setoran haji minimal sebesar Rp25 juta per orang. Bicarakan lebih dulu dengan pasangan kapan target waktu yang memungkinkan untuk mendapatkan nomor porsi. Pergi berdua tentu berbeda dengan pergi sendirian karena ada pertimbangan lain yang juga perlu dipikirkan. Misalnya, tentang pengurusan anak-anak bila kelak akan ditinggal berangkat haji, atau tentang kebutuhan cuti dari pekerjaan masing-masing.

Maka dari itu, sepakati lebih dulu target waktu mendapatkan nomor porsi tersebut supaya perencanaan haji bisa lebih nyaman. Sebagai contoh, kamu dan pasangan bisa menargetkan untuk mendapat nomor porsi 5 tahun lagi ketika anak-anak kalian sudah cukup besar untuk ditinggal dalam kurun waktu yang cukup lama.

2. Periksa Kemampuan Keuangan Keluarga

Untuk mendapatkan nomor porsi, di tahun ini Bipih menetapkan agar tiap orang harus menyetorkan dana minimal senilai Rp25 juta. Jadi, kebutuhan dana haji untuk dua orang supaya bisa mendapatkan nomor porsi adalah Rp50 juta. Itu belum termasuk kebutuhan dana pelunasan jelang jadwal keberangkatan.

Untuk sementara kamu bisa fokus untuk mendapatkan nomor porsi lebih dulu. Kira-kira berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk mencapai target dana Rp50 juta tersebut? Sebagai ilustrasi, bila target perolehan nomor porsi adalah 5 tahun lagi, maka dana sebesar itu bisa kamu dapatkan dengan menyisihkan uang sekitar Rp833.000 per bulan. Setelah tahu nominal uang yang perlu disisihkan, langkah terpenting kedua adalah memastikan apakah kondisi keuanganmu mampu mendukungmu untuk mengalokasikan dana sebesar itu rutin setiap bulan selama lima tahun?

Keuangan keluarga muda umumnya masih menghadapi banyak tuntutan pengeluaran. Mulai dari cicilan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) bila ada, juga pengeluaran untuk kebutuhan pendidikan anak. Pastikan kamu juga memperhitungkan pengeluaran pentingmu yang lain sebelum memulai pengumpulan dana. Dengan demikian, ikhtiar menyiapkan kebutuhan dana haji bisa berjalan lancar dan keuangan keluarga tetap sehat.

3. Pilih Instrumen dan Strategi Pengumpulan Dana

Apakah mengumpulkan kebutuhan dana haji dengan menabung biasa memungkinkan kamu mencapai target dana yang dibutuhkan? Sebetulnya, selain menabung secara konvensional, kamu bisa menimbang pengumpulan dana haji dengan cara investasi di reksa dana. Investasi di reksa dana berpeluang untuk memberikan imbal hasil di atas inflasi jangka panjang. Dengan begitu, target dana yang ingin kamu wujudkan berpotensi untuk lebih cepat tercapai*.

Tentukan juga strategi pengumpulan dana yang tepat. Dengan begitu, dana haji yang kamu butuhkan bisa kamu kumpulkan setiap bulan. 

4. Siapkan Kebutuhan Biaya Lain-Lain

Berangkat menunaikan ibadah haji bersama pasangan sebenarnya bukan hanya membutuhkan kesiapan dana untuk membayar Bipih, tapi juga untuk menutup kebutuhan lain seputar keberangkatan haji. Mulai dari biaya pemeriksaan kesehatan, pengurusan paspor, biaya vaksinasi, sampai biaya seputar kebutuhan keluarga selama kamu dan pasangan pergi berhaji.

Kebutuhan keluarga selama kamu dan pasangan pergi haji perlu diperhitungkan dengan baik  karena kamu meninggalkan rumah sekitar 40 hari untuk haji reguler. Jadi, pastikan segala kebutuhan hidup sehari-hari untuk belanja dapur, uang sekolah anak, hingga kebutuhan perawatan kesehatan untuk keluarga selama kamu dan pasangan pergi menunaikan ibadah haji di Makkah. 

Selain kebutuhan-kebutuhan di atas, karena kamu tinggal di Indonesia yang memiliki kultur dan adat tradisi khusus terkait keberangkatan haji, ada baiknya kamu juga memikirkan persiapan kebutuhan biaya tasyakuran haji. Persiapan sedini mungkin bisa membantumu meringankan bebanmu dalam mengumpulkan biaya-biaya tersebut.

5. Persiapan Fisik dan Spiritual

Supaya niat mulia kamu menunaikan ibadah haji bersama pasangan mendapatkan kelancaran, selain menyiapkan kebutuhan seputar biaya haji, jangan lupakan persiapan fisik dan spiritualmu. Persiapan fisik bisa kamu tempuh dengan rajin berolahraga dan menjaga asupan makanan sehat. Agar membuatmu semakin semangat, tak ada salahnya untuk merutinkan olahraga bersama pasangan, terlebih saat jadwal keberangkatan haji sudah semakin dekat.

Adapun persiapan spiritual bisa kamu tempuh dengan rajin membaca buku seputar tuntunan ibadah haji, mengikuti kajian taklim dan berdiskusi dengan keluarga atau kerabat yang sudah pernah menunaikan ibadah haji ke Makkah. 

Dengan lima langkah di atas, semoga niat kamu menunaikan ibadah haji bersama pasangan bisa tercapai dengan lancar. Ayo, semangat menjadi haji muda bersama pasangan!

 

*Tergantung kondisi pasar

Dapatkan panduan lengkap tentang serba-serbi ibadah haji langsung ke email kamu!

Dapatkan informasi haji terkini langsung ke email kamu.